Rabu, 10 Juni 2009

Indomie Presidenku

Melihat iklan-iklan kampanye Capres-Cawapres, terkadang geli. Ada yang mati-matian konsentrasi menggali kelemahan lawan, ada yang mengobal janji (yang ini sih biasa), ada yang narsisnya bukan lagi menyebalkan, tapi malah semacam lawakan..

Iklan JK, luar biasa percaya diri dan narsis. “Saya bilang......”, “Saya mengatakan.....”Yang paling mengundang tawa, iklan yang menyampaikan pesan tentang “bangsa yang bermartabat dan punya kebanggaan”, digambarkan melalui adengan JK menawarkan bantuan ke Amerika Serikat. Hehehe.... Pesannya sih oke, tapi ide ceritanya itu lho....PeDe ya Pede, tapi berlebihan kalee.

Ada lagi iklan yang menyerang neolib, dengan tema ”Apa kata mereka tentang neolib?” (Memang apa sih neolib? Makanan apa? Rakyat doyan nggak disuguhi neolib?)

Ada lagi iklan yang menunjukkan yang menunjukkan Capresnya mau jadi pahlawan bagi petani atau pedagang pasar. Pertanyaan saya, apa capres itu kenal petani sih? Apa dia pernah ke pasar tradisional? Hehehe....

Iklan yang menyampaikan pesan bahwa Indonesia gagal melakukan pemberantasan korupsi, buat saya juga cukup mengundang tawa. Mau negative campaign ya boleh-boleh saja, tapi mbok ya jangan keterlaluan membodohi audiensnya. Saya rasa banyak yang setuju, dengan segala keterbatsan dan kelemahannya, pemberantasan korupsi di Indonesia mengalami progress yang signifikan. Coba buka ingatan (mudah-mudahan, yang bikin iklan itu nggak amnesia), jaman Presiden mana yang program pemberantasan korupsinya jalan? Yang ada malah korupsi tambah merajalela. Untuk negara yang tergolong paling korup di dunia, yang korupsi sudah mengakar dan membudaya, memberantas korupsi perlu waktu. Tak cukup satu dua tahun.

Yang aneh buat saya, kok dua pasangan Capres Cawapres kompak ‘mengeroyok’ SBY Boediono, ya? Nggak iklannya, nggak kampanye langsungnya, nggak dalam debat-debat tim sukses. “Menggempur” SBY Boediono ini tampak menonjol sekali. Menurut saya sih, ini bisa kontra produktif ya. Lha, daripada ‘njelek-jelekin’ orang, lebih baik fokus menunjukkan ‘kekuatan diri’ (tapi nggak narsis) dan program-program ke depan, apa yang mau mereka lakukan (tapi ya jangan obral janji yang nggak masuk akal).

Kembali ke soal iklan. Iklan “Indomie Presiden” ku juga mengundang banyak perhatian. Banyak celoteh miring :“SBY disponsori Indomie ya?”, “Presiden Indomie”, atau “Kok pakai-pakai lagu punya orang sih?”.

Tadinya, terasa aneh juga waktu awal-awal melihat iklan ini. Tapi setelah diamati, iklan ini justru memiliki beberapa kekuatan.

Pertama, Iklan Indomie sudah lekat di benak audiens, dari segala kalangan dan sabang sampai merauke, menjangkau ke seluruh sasaran.

Kedua, iklan ini dalam bentuk lagu, yang bisa disenandungkan siapa saja , dimana saja (sangat mendongkrak awareness).

Ketiga, pendekatan iklan ini bergaya khas brand-brand ‘market leader”, tak bicara banyak tentang brand (dalam hal ini SBY), karena semua sudah tahu siapa SBY. Coba ingat, iklan Kijang, tak bicara apa-apa karena semua orang sudah tahu (dan percaya) Kijang. Teh Botol Sosro (Apa pun makanannya, minumnya Teh Botol Sosro), Coca Cola (kapan saja, dimana Saja Coca Cola), dan lain-lain.

Keempat, iklan ini tidak mengobral janji sama sekali (muak kan dengan janji-janji, yang bukan lagi membuat marah, tapi malah menggelikan)

Dan kelima, iklan ini juga nggak menyerang atau menjatuhkan lawan, sehingga nggak akan mengundang rasa marah atau muak, yang bisa berakibat kontra produktif.

Saya nggak bermaksud mengkampanyekan SBY Boediono, tapi semata-mata sebagai rakyat biasa yang tiap hari disuguhi iklan kampanye (dan harus menilai donk, kan kita harus memilih), dan ya... karena saya juga praktisi iklan, jadi nggak tahan rasanya untuk menyimpan pendapat ini di otak sendiri, takut membusuk di otak. Hehe...


2 komentar:

  1. Apabila hasil "pencontrengan" CAPRES yad, ternyata banyak yg GOLPUT, maka perlu dicermati bahwa salah satu penyebabnya adalah lagu INDOMIE PRESIDENKU ini.. Kenapa ?? Karena, sebagian pemilih tidak menemukan CAPRES INDOMIE di lembar kertas suaranya... Sehingga mrk memutuskan untuk tidak mencontreng siapa pun yang tercantum pada kertas suara tsb....
    Jadi, elektabilitas INDOMIE PRESIDEN ku, akan diuji dengan seberapa besar GOLPUT pada hasil pencontrengan CAPRES yad.....

    BalasHapus
  2. terlepas suka atau tidak suka...tapi campaign capres lain agak sedikit kreaatif daari pada SBY...Knp??karena lebih orisinil....peace Bu....tapi ko saya takut ntar malah pamor indomie yang naik dari pada SBY nya...(karena indomie sebagai brand udah duluan pake lagu tiu...)

    BalasHapus