Dilihat dari jumlahnya, pekerja kaum perempuan di PT Pertamina (Persero) masih sedikit, hanya berjumlah 1.428 orang atau 9,58 persen. Bandingkan dengan pekerja laki-laki yang berjumlah 13.478 orang atau 90,42 persen.
Dari jumlah tersebut, saat ini terdapat 2 orang direksi Perempuan. Satu di antaranya (Direktur Hulu) dirangkap oleh President Director & CEO Pertamina, dan di anak perusahaan Pertamina terdapat 3 orang Direksi Perempuan. Di level Senior Vice Presiden terdapat 1 orang perempuan, di level Vice President 7 orang, manager 46 orang dan selebihnya 1371 perempuan.
Menurut Karen Agustiawan, Direktur Utama PT Pertamina, apa yang dicita-citakan oleh RA Kartini tentang emansipasi bukanlah agar perempuan berkompetisi dengan kaum lelaki. Namun, agar perempuan diberikan kesempatan dan hak yang sama untuk dapat bersama-sama memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa. “Tantangan saya adalah menciptakan lingkungan kerja yang menjamin kesetaraan dan kesempatan yang sama di bisnis migas, terutama di sektor hulu migas yang secara jumlah didominasi kaum lelaki,” ujarnya.
Karen menegaskan, Perusahaan tidak melihat kapasitas seseorang berdasarkan status sosial, SARA, maupun gender yang dimilikinya. Perusahaan memiliki sistem penilaian yang jelas berdasarkan kinerja untuk sebagai bahan evaluasi. “Perusahaan merencanakan jenjang karir dan pendidikan pekerja berdasarkan kemampuannya serta kebutuhan perusahaan,” jelasnya.
Di lain pihak, Karen juga juga menuntut hal yang sama baik dari pekerja perempuan maupun laki-laki, yaitu :
- Deliver your promise. Buktikan janji yang sudah dijanjikan pada awal bekerja
- Menjaga etika 24 x 7. Pekerja Pertamina adalah wajah Pertamina di masyarakat. Perilakunya selama 24 jam dan 7 hari terus-menerus akan dilihat sebagai perilaku “Pertamina”.
- Jadilah role model bagi siapapun, apakah itu rekan kerja, anggota tim, bahkan tidak menutup kemungkinan kita dapat menjadi role model bagi atasan.
- Percaya diri dan kolaboratif. Yakinlah, bahwa pekerja Pertamina adalah sama hebatnya, bahkan bisa jadi lebih hebat dari SDM perusahaan lain. Karena itu, setiap melakukan kerjasama dan bernegosiasi dengan mitra kerja, posisikan diri sejajar atau bahkan lebih tinggi daripada SDM perusahaan lain.
- Budaya HSE (Health, Safety, Environment) harus senantiasa menjadi bagian dari perilaku kita setiap saat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar