Kamis, 18 Februari 2010

Iqbal Latanro: “Sebagai Pelopor Bisnis Pembiayaan Perumahan, Bank BTN Terus Tumbuh Besar dan Sehat”



Sebuah prestasi besar kembali ditorehkan PT Bank Tabungan Negara Persero,Tbk (Bank BTN). Menyusul keberhasilannya masuk dalam kelompok bank public Bank BTN berhasil masuk ke jajaran 10 bank umum nasional dengan aset terbesar, menggusur posisi Citibank NA yang keluar dari daftar tersebut.

Menurut data Statistik Perbankan Oktober 2009 yang dikutip dari situs BI, bank yang focus perumahan itu tercatat berada di posisi ke-10 setelah mengantongi aset Rp 52,165 triliun atau 2,18% dari total pangsa aset bank umum.


Adalah Iqbal Latanro, nama yang berperan besar dalam prestasi-demi pretasi yang diraih Bank BTN dalam dua tahun terakhir. Pria kelahiran Makassar, 5 Oktober 1958 ini menjabat sebagai Direktur Utama Bank BtN sejak Desember 2007. Bank BTN sangat istimewa bagi Iqbal, karena perjalanan kariernya menuju bankir sejati, telah dilaluinya di Bank yang bisnis utamanya kredit pembiayaan rumah ini, Dia pernah menjadi Kepala Bagian Pengelolaan Dana/Treasury, Wakil Kepala Cabang Utama Bandung, Kepala Cabang Makassar, Kepala Cabang Bekasi, Kepala Divisi Pengelolaan dan Kebijakan Kredit, hingga menjadi Direktur, sebelum akhirnya menempati posisi puncak.


Dia merasa cocok berprofesi sebagai bankir karena sepaham dengan filosofinya. “Orang bank selalu mendoakan orang tidak mampu menjadi mampu dan menolong orang susah,” katanya suatu ketika. Lalu, bagaimana rencana dan target Bank BTN setelah IPO? Berikut uraian Iqbal latanro kepada Rumah Kita.


Bank BTN merupakan bank yang sangat dikenal masyarakat. Hingga kini, dimana banyak sekali bermunculan bank bank swasta baik lokal maupun asing yang juga menawarkan KPR, Bank BTN tetap eksis dan diperhitungkan. Hal-hal apa saja yang menjadi catatan-catatan penting selama perjalanan BTN sejak awal hingga kini?

Bank BTN konsisten dengan bisnis yang selama ini dijalani dan telah menjadi core business sebagai bank dengan konsentrasi pembiayaan perumahan di Indonesia. Bisnis Bank BTN ini diawali sejak tahun 1974 dan sampai dengan saat ini bisnis tersebut tetap dan tidak berubah. Kami konsisten dengan bisnis yang selama ini telah menjadikan Bank BTN tumbuh sebagai bank yang sehat dan besar.


Strategi apa saja yang dilakukan Bank BTN dalam menghadapi era persaingan perbankan saat ini, serta menghadapi pasar yang selalu berkembang?

Secara umum pasti semua bank mempunyai strategi di dalam bersaing pada pasar yang sama (pembiayaan perumahan). Hanya saja harus diingat bahwa Bank BTN adalah pelopor bisnis pembiayaan perumahan di Indonesia. Kami mempunyai pengalaman di dalam mengelola bisnis ini, baik dari sistem maupun SDMnya. Oleh karena itu strategi yang kami lakukan agar tetap dapat bertahan dan bersaing adalah dengan memanfaatkan kekuatan yang ada tersebut sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.


Khusus untuk produk KPR, saat ini berbagai perbankan swasta juga memasarkan produk ini. Bagaimana strategi Bank BTN untuk memenangkan pasar KPR?

Bisnis Bank BTN sejak awal adalah pembiayaan perumahan (KPR). Ini sudah menjadi satu point mengapa banyak masyarakat calon pembeli rumah dan pengembang yang akan membangun rumah masih bermitra dengan Bank BTN. Kami mempunyai standar layanan yang bertarap ISO dalam proses layanan KPR tersebut. Pola layanan 151 yang saat ini diterapkan oleh Bank BTN telah membawa dampak yang sangat positif dengan meningkatnya permintaan kredit dari masyarakat. Standar ISO telah membawa konsekwensi kepada kami untuk memberikan layanan secara standar, cepat dan tepat sehingga masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama untuk sebuah permohonan kredit akan difasilitasi oleh bank atau tidak.


Khusus untuk produk KPR, saat ini berbagai perbankan swasta juga memasarkan produk ini. Bagaimana strategi Bank BTN untuk memenangkan pasar KPR?

Bisnis Bank BTN sejak awal adalah pembiayaan perumahan (KPR). Ini sudah menjadi satu point mengapa banyak masyarakat calon pembeli rumah dan pengembang yang akan membangun rumah masih bermitra dengan Bank BTN. Kami mempunyai standar layanan yang bertarap ISO dalam proses layanan KPR tersebut. Pola layanan 151 yang saat ini diterapkan oleh Bank BTN telah membawa dampak yang sangat positif dengan meningkatnya permintaan kredit dari masyarakat. Standar ISO telah membawa konsekwensi kepada kami untuk memberikan layanan secara standar, cepat dan tepat sehingga masyarakat tidak perlu menunggu terlalu lama untuk sebuah permohonan kredit akan difasilitasi oleh bank atau tidak.


Bagaimana dengan pengembangan sumber daya manusia? Apakah ini menjadi kendala tersendiri untuk memajukan Bank BTN? Bagaimana mengatasinya?

Secara terus menerus perkembangan bisnis membawa konsekuensi pada pengembangan perusahaan, termasuk sistem dan SDM yang mau tidak mau juga harus ditingkatkan agar tetap dapat mengikuti perkembangan bisnis di pasar. SDM merupakan aset yang tidak ternilai harganya di dalam perusahaan. Oleh karena itu Bank BTN membuka diri untuk pengembangan SDM di dalam mengembangkan kompetensinya untuk mendukung pengembangan perusahaan. Pengembangan kualitas SDM tidak menutup kemungkinan dilakukan di luar negeri, jika memang kompetensi itu hanya dapat dipenuhi disana. SDM juga menjadi bagian dalam restrukturisasi yang dilakukan di Bank BTN. Saat ini kami sedang melakukan restrukturisasi Human Capital, antara lain sistem manajemen kinerja, sistem imbal jasa, manajemen karir serta internalisasi budaya kerja yang berbasis pada nilai-nilai dasar perusahaan. Yang jelas SDM menjadi penting untuk diperhatikan pengembangannya karena Bank BTN saat ini sedang dalam posisi tumbuh menjadi perusahaan besar dan sehat sebagai public company, yang harus juga memberikan hasil kerja yang baik kepada para pemilik Bank BTN.


Apa saja produk-produk unggulan Bank BTN saat ini?

Secara umum produk yang dimiliki Bank BTN adalah yang berhubungan dengan rumah. Jadi sebenarnya masyarakat mempunyai banyak pilihan untuk mendapatkan fasilitas kredit dari Bank BTN karena dari semua fasilitas kredit tersebut yang menjadi barang jaminan adalah rumah. Misalkan masyarakat dapat saja mengajukan kredit untuk keperluan apa saja kepada Bank BTN hanya dengan mengagunkan rumahnya untuk mendapatkan kredit tersebut sesuai dengan nilainya. Namun demikian, Bank BTN juga menyediakan beragam produk dan layanan, baik konvensional maupun syariah. Kami hanya ingin bagaimana masyarakat dengan mudah mendapatkan kredit di Bank BTN dan saat ini kami sedang melakukan peningkatan produk dan layanan agar bagaimana semua kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi hanya dalam satu pintu di Bank BTN.


Bagaimana dengan perolehan target Bank BTN tahun ini? Berapa persen telah terlampaui?

Secara umum target 2009 terpenuhi dan terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga pada tahun 2009 kami dapat berkerja dengan baik sesuai dengan rencana kerja yang telah kami tetapkan. Beberapa pos keuangan menunjukkan peningkatan, termasuk di dalamnya kredit yang diberikan pada tahun tersebut melebihi dari target yang ditetapkan.


Dan bagaimana dengan target tahun depan? Bagaimana untuk mencapainya? apa rencana-rencana yang hendak direalisasikan pada tahun 2010?

Bank BTN berencana tahun 2010 bisnis akan tumbuh dan beberapa pos akan tumbuh secara signifikan karena potensinya yang sangat besar. Kami proyeksikan kinerja 2010 akan menjadi lebih baik.


Apa rencana dan target Bank BTN ke depan (jangka pendek maupun panjang)?

Bank BTN berencana masuk dalam 10 besar bank di Indonesia dan Alhamdulillah itu sudah tercapai setelah kami masuk pada kelompok bank public. Ada beberapa catatan yang harus kami penuhi kepada para pemilik saham Bank BTN dan itu menjadi sebuah tantangan bagi kami yang Insya Allah dapat kami penuhi. Kami mempunyai komitmen untuk menjadikan Bank BTN besar dan sehat. Kepercayaan yang diberikan oleh para pemilik saham Bank BTN menjadi modal bagi seluruh insan Bank BTN untuk merealisasikannya bahwa kami dapat memberikan yang lebih baik.


Apa obsesi Bapak menyangkut dunia perbankan Indonesia umumnya, dan Bank BTN khususnya?

Perbankan perlu jaminan kondisi ekonomi politik dalam negeri stabil. Oleh karena itu dibutuhkan jaminan atas kondisi yang mendukung tumbuh dan berkembangnya perbankan di dalam negeri. Ini paling tidak obsesi yang paling mendasar dan umum bagi semua bankir. Khusus untuk Bank BTN, seperti sudah saya sampaikan di atas bahwa kami ingin menjadikan Bank BTN besar dan sehat sehingga kami dapat menjadi bagian 10 besar atau bahkan 5 besar bank terbesar di Indonesia.


Iqbal Latanro mengantongi gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Hasanuddin Makassar (983) dan Manajemen Bisnis pada Pasca Sarjana Universitas Hasanuddin Makassar (1998). Pendidikan non formal di dalam dan di luar negeri yang pernah diikuti antara lain adalah Course of study in effective Housing Finance (The Fels Centre of Government, University of Pennsylvania in witness at the Government Housing Bank, Bangkok-Thailand, 1991), Workshop for Account Officer (The School of Development Banking, Manila-Phillippines, 1991), Advisory Meeting of the ISBI (Institute Saving Bank International) in Asia Pasific Region (Posbank Singapore,1993), Problem Loans and Loan Syndication in the Banking Finance Industry (Securities Institute Education, Sydney Australia, 1996), Sespibank (IBI, Jakarta, 2001), Workshop Risk Management In Financial Institutions (GSH consulting, Jakarta, 2003),Forum Komite UU Anti Korupsi & Implikasinya terhadap Tanggung Jawab Komisaris dan Direksi di Perusahaan Publik dan BUMN (Ikatan Komite Audit, Jakarta, 2005), Workshop Fundamental Islamic Banking (IBFIM, Kuala lumpur - Malaysia,2006), Program Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR, Singapura, 2006), WSBI World Congress ke 21 (WSBI, Kuala Lumpur - Malaysia, 2006).// Rumah Kita 03-2010











Tidak ada komentar:

Posting Komentar